Disaat semuanya berubah menjadi batu, hanyalah amarah, benci, dendam, tangisan . . keluar…
Tidak ada satupun yang bisa menghentikannya, bahkan kehadiran sesosok ayahpun yang diharapkan..
ibu yang berusaha untuk meredamkannyapun sia-sia . . hanya ada kemarahan dan benci ..masalahpun tak kunjung usai..
saudara hanyalah kosong .
kulihat hitam, merah penuh dendam dan berusaha untuk menyakitikiku, tapi aku yakin dalam hatiku saat itu dia tidak akan tega melakukannya padaku,
aku adalah kakak wanitanya,,, tapi . .itu hanya firasat yang sia-sia .
diriku mencoba untuk melawan, tapi itu sia-sia..aku hanyalah wanita yang secara fisik ( )
menangis, marah, kesal, benci, dan menyesalpun singgah dihatiku ,,,
menatap cermin betapa hinanya diriku ,.betapa tidak ada apa-apanya diriku .
maafkan aku dik, aku telah menyakitimu . .
2 komentar:
Great articel !!!
wiii makasi kang dyazz..
Posting Komentar